Thursday, December 31, 2020

youtube

 As of writing this, it is almost 2021 and probably already is by the time I’ve finished writing this. Right now I feel kind of lost, mostly with my YouTube channel. I don’t know who I am and what I should be. Well, I do, socially. But this is more to the internet. Like, I don’t know who I really am online.

So, with my YouTube channel. I have switched what content I make a lot of times, and have had countless dilemmas. What content should I make? What style should I take on? I have thought about that a lot. But just recently I’ve been sometimes thinking of “committing redo” as I call it. It’s kinda like when you’re making something and it doesn’t work as it should, so instead of trying to fix it you just break it and make it from the start again.

But of course, I would rather not start over on YouTube. I’ve accumulated 1.27K subscribers, and a big chunk of that is from making Roblox videos (those videos are now privated since I do not want that to be my “brand”). I do notice that ever since I stopped making Roblox videos, my subs have been dropping a bit, and my growth is slowing down by more than 90%. That sort of kills my motivation as well.

I think big YouTubers keep doing what they do because they have a reward from doing it. Not saying that the reward is the main goal, but it’s a good thing. When they upload a video/do a livestream, they have people watching and interacting, which motivates them to make more content. For my channel, I’m getting very little of that now. That’s also a big part of the reason I’m confused with what content to make. Like, I didn’t like the Roblox videos (I liked making them, but no longer want them public, you know what I mean). I enjoyed them while they were there, but don’t wish to keep making them since I myself wouldn’t like it. I did get engagement from it, but I felt like it wasn’t the right thing for me. A good thing, but not the fitting one.

Over the past few months, Minecraft has been blowing up again, and I like Minecraft. So why not make Minecraft content? I did. However I’ve begun to get less motivated and get less ideas due to the small engagement I get. I see other people literally just taking clips from bigger YouTubers’ streams/videos and they get thousands, if not millions of views. Some of those channels (stream compilation channels, as I call them) are even monetized. And THEY get the revenue for just taking clips of other people’s stuff. This makes me feel unlucky too. Luck is a big part in this YouTube thing. If your video gets picked up by the algorithm, boom, there it goes, success. If it doesn’t, well that sucks, obviously.

Anyway, this whole thing has left me just trying to make whatever random content I can, it even feels inconsistent sometimes. My recent videos are now around a minute long, and then you scroll down and get a 34 minute one. Inconsistent. They also look sad, with the huge subscriber count compared to the low, not even hundreds of views. If I don’t upload a video in a few days, I feel like I’ve missed out on a possible chance to become viral or just get more views.

My channel just looks like a jumble of random mess to me. Some videos are memes, some are ones with my voice, some are super random. I’m just honestly confused on what to do now. I see big YouTubers making like, hundreds of the same kind of content and they get a humongous amount of engagement. Some of that content I even find boring.

Another thing I want to cover is consistency. Personally, I have struggles with being consistent. But with YouTube, if I want to, I can be consistent. It’s just that if I do, let’s say from a real example I did, Minecraft Survival Let’s Play, yeah I can do that (I played on a server with some friends). I did actually do that. On the bad computer even. I was consistent for 8 episodes and a few short videos. However in the end I felt that the excitement was only within me. I stopped the YouTube series and continued playing on the server casually, for fun.

If, hypothetically, I got over a million views on every video, I would keep doing that for weeks, months even. I would even stop going to the toilet for the sake of recording a video. I would even still do it if I didn’t have the new computer. But the truth is, I didn’t get over a million views on every video. None of them even hit 100. There was very little engagement, very little comments. Most of the comments were ‘Lol’ and other short words. I hate those kind of comments.

Man I have been writing a lot ya nih. Haiyah excuse this badly structured text or whatever you wanna call it. My point is, I guess I needed to get this out of my head. That’s it. Thanks for reading




Also happy new year :D


Tuesday, December 15, 2020

Merakit PC

 ok jadi keluarga kita ada komputer tapi agak… lambat… Jadi perlu komputer baru. Pilihan nya beli lagi atau bisa buat sendiri (rakit). Dua-dua nya ada plus dan minus, kalau beli sudah jadi kita gak perlu set up apa-apa tapi kita juga gak tau 100% isi komputer nya, kalau rakit kita bisa pilih komponen-komponen spesifik, tapi ya harus rakit, haha.

Maret-Juni kemarin aku belajar-belajar tentang rakit PC dari internet (sekalian belajar tentang PC juga, bukan hanya gimana rakitnya) dan aku bisa belajar lumayan banyak. Walaupun aku gak 100% mengerti tentang komputer dan elektronik, udah ok lah. Itupun gak bayar kelas apa-apa, hanya dari browsing internet, nonton YouTube, baca-baca artikel, dll. Aku jadi mengerti komponen-komponen PC dan apa fungsi mereka.

Tetapi ini bukan sesuatu yang bisa dilakukan tanpa uang, bukan seperti menggambar (menggambar tidak perlu bahan mahal banget, kertas dan pensil sudah cukup) tetapi lebih seperti melukis (perlu membeli cat, kuas-kuas, kanvas). Aku masih umur 13-14 dan belum kerja jadi gak ada income. Jadi kalau perlu uang harus minta dari orangtua (dan aku biasanya diminta membersihkan rumah sebagai gantian, haha). Tapi tiba-tiba Akung aku (papa nya mama) bilang dia mau membayar biaya rakit PC ini. Ini plus buat kita semua, aku grateful banget sama Akung.

Akung aku kasih budget untuk membeli komponen-komponen, bisa dibilang banyak juga untuk rakit PC. Papa ku dan aku yang pilih-pilih komponen (dan ini prosesnya agak lama, karena papa ku gak pernah rakit PC sendiri). Kita pakai website yang bisa membantu cek kompabilitas komponen ini dengan komponen itu. Walaupun tidak 100% akurat, sudah membantu banget. Setelah sudah tahu komponen apa yang diinginkan, waktunya belanja. Tapi yang pasti kalau belanja online, item yang dicari belum tentu dijual. Jadi ada beberapa barang yang berbeda dengan yang awalnya kita mau, tetapi masih bisa berfungsi jadi no harm done. Bagian belanja kebanyakan dilakukan oleh papa ku karena dia sudah biasa dalam hal begini (aku masih anak kecil juga, hehe).

Saat bahan sudah datang semua, aku mulai rakit. Mayoritas nya aku yang mengerjakan, adikku yang pertama dan kedua membantu juga. Papa membantu kalau ada sesuatu yang susah dan perlu kerja fisik extra. Kita selesai rakit sekitar tengah malam pada tanggal 25 Juni, dan belum tidur saat sudah tanggal 26 (kebetulan itu hari ulang tahun aku, jadi PC ini bisa dibilang hadiah ulang tahun aku, haha). Tetapi ya, karena ini first time, ada sedikit error. Tidak ada masalah fatal kok, semuanya aman. :D

Hingga sekarang aku menulis ini (15-12-20), PC nya berfungsi dengan baik. Ini pun aku lagi menulis pakai PC nya. Kalau dalam beberapa tahun aku harus upgrade/mengganti PC ini, aku bilang aku lebih bisa dan lebih siap dari waktu pertama kali rakit PC. Karena untuk belajar, teori tidak cukup, harus ada praktek. Itu dibuktikan saat pertama kali coba menyalakan PC, layar nya tidak mau tersambung. Ternyata VGA card kurang masuk di motherboard. Perlu praktek agar kita benar-benar mengerti.

Foto saat CPU nya terpasang

Foto saat sudah selesai 👍🏻


fiverr

 Pada September kemarin, aku ikut kelas finance lewat Google Meet, dan tante nya memberi sebuah challenge pada akhir kelas, yaitu mendapat Rp.50.000,00 dalam seminggu. Tapi tidak boleh melakukan hal seperti cuci piring, jemur baju, dll karena itu biasanya orangtua yang memberi uang. Intinya kita harus kerja untuk dapat lima puluh ribu rupiah tersebut.

Jujur, aku gak dapet Rp50.000,00 dalam satu minggu tersebut. Aku gak kepikiran cara untuk menghasilkan uang. Kalau hal-hal seperti mencuci mobil tetangga atau membawa jalan anjing tetangga, aku gak mau melakukan karena aku malu dan menurutku bakal awkward juga, hehe. Tapi setelah seminggu itu aku masih mencoba menghasilkan uang.

Sekarang aku lagi suka membuat kreasi yang lebih ke digital daripada fisik, dan lagi paling suka membuat video. Maka aku mencoba ikutan Fiverr (website freelance, bisa jual beli jasa seperti voice acting, video editing, dll). Di situ ada orang yang melakukan hal paling gampang dan dibayar, lho. Jadi ya, why not right? Dan ini aku tidak serius banget ikutan, aku ikutan lebih sebagai hobby yang bisa dijadikan uang.

Aku membuat gig untuk edit video orang, lebih spesifik video gaming. Ya kalau tidak ada yang beli gak apa-apa lah, aku pikir, kan hanya mencoba.

Pada 13 Oktober ada orang yang message aku, dan dia agak aneh… Dia mau memberi uang dalam jumlah besar tetapi dia gak gitu jelas mau apa. Dan akhirnya menghilang tanpa membeli apa-apa. Gak apa-apa lah, wajar ketemu orang seperti ini.

Pada 3 November ada yang beli, aku terkejut ada yang beneran beli. Orang nya juga video editor dan dia mau aku edit video nya lagi agar lebih bagus 😅. Yaudah lakukan lah. Walaupun dia memintanya agak gak jelas dan merepotkan, aku kerjakan aja. Lalu saat selesai dapat $4, sedikit lebih dari challenge mendapatkan Rp50.000,00. Aku tidak bisa mendapatkan Rp50.000,00 dalam satu minggu kemarin, tetapi menurutku itu gak apa-apa, things take time.

Pada 6 Desember kemarin (ini ceritanya baru, hari ini 15-12-20) ada 2 orang membeli dari aku dalam hari yang sama. Aku senang dapat 2 orang dalam 1 hari, jadi aku kerjakan selama beberapa hari. Aku menyelesaikan video orang pertama pada 10 Desember, dan orang kedua pada 12 Desember. Orang pertama sampai memberi tip, dan orang kedua membayar lebih karena ia ada video clip yang panjang-panjang. Aku senang banget.

So far, aku ada 3 review 5 star dan sekitar Rp500.000,00. Jika aku gak suka edit video, kayaknya aku gak bakal mendapatkan ini. Dan jika aku dipaksa edit video, aku bakal merasa senang bukan karena aku bisa edit video orang-orang ini, tetapi karena sudah selesai. Maksudku adalah jika kita ada sesuatu yang kita suka melakukan, kita merasa senang dan tidak tertekan untuk melakukannya. Pada order pertama aku pun tidak merasa begitu tertekan walaupun orangnya meminta banyak. Papa ku bilang, jika hal yang kita suka bisa dijadikan uang, itu sudah bagus banget. Jadi ya, aku senang bisa melakukan ini :D